Jumat, 12 Desember 2014

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR III (KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT)

Konflik

Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.


Penyebab Konflik


  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

  • Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Jenis-jenis konflik

Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
  • Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
  • Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
  • Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
  • Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
  • Konflik antar atau tidak antar agama
  • Konflik antar politik.
  • konflik individu dengan kelompok
contoh kasus 1

Dari artikel diatas kita dapat mengetahui bahwa konflik dipicu oleh perebutan wilayah tanah garapan antar suku yaitu suku moni dan suku dani, dari artikel diatas seharusnya konflik yang terjadi ini bisa dihindari dengan cara mediasi atau cara-cara lain dengan mempertemukan kedua belah pihak dari suku moni dan suku dani untuk membicarakan permasalahan yang terjadi secara damai. Selain itu pihak dari pemerintah selaku penyelenggara keamanan seharusnya dapat memfasilitasi pemecahan masalah ini agar tidak timbul konflik yang berkepanjangan dan menimbulkan kekerasan dan korban berjatuhan. Pihak kepolisian juga dapat membantu dengan cara mengamankan proses pertemuan mereka, dan memberi pengertian pada warga suku agar tidak menyelesaikan masalah ini dengan kekerasan agar tidk ada korban.

Contoh kasus 2


Untuk konflik kedua yang kita bisa lihat, bahwa konflik yeng terjadi antar desa ini sebenarnya tidak memiliki masalah pasti, hanya akibat ke aroganan salah satu kelompok pemuda yang berujung pada konflik berkepanjangan, sebenarnya hal ini dapat dihindari dengan pengawasan orang tua atau yang lebih dewasa terhadap pemuda-pemuda dengan memberikan perhatian dan pengertian untuk hidup rukan dengan sesama. Juga pada artikel di ketahui salah satu cara mendamaikan adalah dengan membentuk forum damai antar warga desa sehingga warga dapat berkomunikasi dengan baik. Apalagi konflik ini tidak di sebabkan oleh perebutan lahan ataupun masalah-asalah lainnya yang memerlukan penyelesaian khusus sehingga lebih mudah diselesaikan.




Selasa, 18 November 2014





ILMU SOSIAL DASAR
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT













KELOMPOK      :        1
ANGGOTA        :        1. DHEA IMANIAR HERLINA
                                      2. M. TRI ADI MULYO
                                      3. REZA NUR TRI PARTANTO
                                      4. MUHAMAD MUHARAM
                                      5. YORI ISRA PERMANA
KELAS                 :        1IB04



UNIVERSITAS GUNADARMA



1.   INDIVIDU

A.      Pertumbuhan Individu
 Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
 Jadi, Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Individu dibiasakan untuk bertumbuh menjadi seorang pelengkap yang berjiwa kuat ke dalam suatu kelompok kecil.  Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.  Masyarakat adalah latar belakang individu, jembatan proses pembentukan karakteristik individu terbentuk karena dinamika kelompok/masyarakatlah dapat mempengaruhi tingkah laku seorang individu.  Karakteristik yang khas dari individu disebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip).
 Pertumbuhan adalah suatu tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan lain lain atau perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif yang mengacu pada ukuran berat, besar, panjang, atau luas yang bersifat konkret atau irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Perubahan kuantitatif ini dapat berupa, sebagai bertambah tinggi, bertambah berat, bertambah besar dan lain lain
Pertumbuhan individu pastinya melalui proses perkembangan dan pertumbuhan lahir maupun batin, pertumbuhan ini tujuannya kearah yang lebih sempurna. Akan tetapi pertumbuhan itu tergantung dari beberapa faktor :
a.      Faktor Hereditas
Faktor hereditas (faktor internal) adalah faktor keturunan atau pembawaan, yaitu segala ciri, sifat atau kemampuan yang dimiliki individu sejak kelahirannya dan disebut sebagai turunan atau warisan dari orang tuanya. Hereditas atau pembawaan ini dapat debedakan menjadi dua kategori, yaitu:
·       Pembawaan fisik
Pembawaan fisik seperti bentuk hidung, warna kulit, bentuk rambut, mata, telinga, dan sebagainya merupakan pembawaan yang bersifat menetap (permanent state). Sifat atau ciri pembawaan fisik ini secara alami tidak dapat dapat dirubah atau bersifat menetap.
·       Pembawaan Psikis
Pembawaan psikis (kejiwaan) merupakan pembawaan individu yang bisa berubah (temporary state). Termasuk dalam pembawaan psikis ini antara lain intelegensi (kecerdasan), bakat, sifat periang, pemberani, penakut, dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut merupakan faktor pembawaan yang kemungkinan besar dapat berubah melalui interaksi dengan lingkungannya.
b.      Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan (faktor eksternal) adalah segala faktor yang terlibat serta berpengaruh dalam pertumbuhan di lingkungan. Lingkungan sebagaimana dimaksud mungkin saja ada di sekitar individu, mungkin juga barada jauh dari ndividu, berada pada saat ini, pada masa yang telah lama berlalu, lingkungan yang efektif maupun lingkungan yang tidak efektif.
·       Faktor Alam atau Geografis
Ligkungan alam atau geografis di mana individu tinggal akan berpengaruh terhadap terhadap pertumbuhan perilaku individu. Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
·       Faktor Sosial
Individu selalu membutuhkan orang lain. Individu tidak bisa hidup dengan sempurna tanpa berinteraksi dengan individu yang lainnya. Kemampuan untuk hidup dan berinteraksi bersama individu lainnya.  Hubungan yang terjadi dapat berbentuk hubungan antara individu dengan individu, hubungan antara individu dengan kelompok, atau hubungan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi individu dengan individu lainnya merupakan lingkungan sosial yang banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kepribadian seseorang.
·       Faktor Budaya
Kebudayaan yaitu segala sesuatu ciptaan manusia sebagai usaha untuk mempertahankan hidupnya, lingkungan yang berkenaan dengan segala hasil kreasi manusia. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan membudaya. Kebudayaan merupakan lingkungan bagi individu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Dari semua faktor-faktor  di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
B.      Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Macan-macam fungsi individu, keluarga dan masyarakat:
1.      Individu
     Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

       Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

       Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.

       Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.




2.   KELUARGA

   Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
       Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
1. Fungsi Pendidikan
            Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi anak
            Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan
            Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan
            Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius
            Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis
            Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif
            Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis
            Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.



3.   MASYARAKAT


            Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat-istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkunganya. Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama.
   Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.

Golongan Masyarakat
     Dalam pertumbuhan dan perkembangan, masyarakt dapat dibedakan menjadi dua yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju.
Masyarakat Sederhana.
      lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam.

Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Masyarakat maju dibedakan menjadi dua yaitu masyarakat industri dan masyarakat non-industri.

Masyarakat Industri                                                                                                        Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Masyarakat Non-Industri                                                                                                           Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Kelompok Primer
     Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
     Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.

Kelompok sekunder
     Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
     Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

C.     Hubungan antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan
4. Milik atau harga benda keluarga
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama

Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :
1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu
2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama
4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur
5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu :
 Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau lesprit de corps Proses ini biasanya bekerja tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota kelompok dalam suasana trial dan error.
Mengingat definisi-definisi masyarakat tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a.    Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak. Bukan pengumpulan binatang
b.    Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu
c.    Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat / keinginan, yaitu :
– Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial
– keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya

Menurut Ellwood, faktor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama, adalah :
a. Dorongan untuk mencari makan
b. Dorongan untuk mempertahankan diri
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar. Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya rusak, individu-individu type bertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang permanen, melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan individu-individu lainnya
D.    Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan
    Proses terjadi nya Urbanisasi
 Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.              Kehidupan kota yang lebih modern
2.              Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.              Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.              Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
 Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1.              Lahan pertanian semakin sempit
2.              Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.              Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.              Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.              Diusir dari desa asal
6.              Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
 Keuntungan Urbanisasi
1.              Memoderenisasikan warga desa
2.              Menambah pengetahuan warga desa
3.              Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.              Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
 Akibat urbanisasi
1.              Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2.              Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3.              Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4.              Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal











Selasa, 21 Oktober 2014

RESENSI FILM " CINTA TAPI BEDA"

RESENSI FILM
“ CINTA TAPI BEDA”

1.      PENDAHULUAN
A.      Judul Film
Cinta Tapi Beda
B.      Sutradara
Hestu Saputra dan hanung Bramantyo
C.      Produser
Gobind Punjabi dan Raam Punjabi
D.      Penulis Skenario
Taty Apriliyana, Perdana Kartawiyudha dan Novia Faizal
E.       Pemeran
-          Agnhi Prathista sebagai Diana
-          Reza Nangin sebagai Cahyo
-          Choky Sitohang sebagai Oka
-          Ratu Felisha sebagai Mitha
-          Agus Kuncoro sebagai teman laki-laki baru Mitha
-          Jajang C Noer sebagai Bunda Diana
-          Nungki Kusuma sebagai Mbak Diyah
-          August Melasz sebagai Pak Subiakto
-          Hudson Prananjaya sebagai David
-          Leroy Osmani sebagai Om Roland
-          Ayu diah Pasha sebagai Tante Stella
2.      ISI RESENSI
A.      Tema
Pernikahan Beda Agama
B.      Amanat
Perbedaan agama bukanlah sesuatu hal yang tabu, namun benar-benar terjadi di kehidupan bermasyarakat di Indonesia karna negara kita adalah negara Pluralisme, film ini menyampaikan bahwa perbedaan agama bukanlah suatu penghalang kita untuk hidup damai berdapingan dengan orang yang memiliki perbedaan keyakinan dengan kita.
C.      Alur
Alur yang digunakan pada film ini adalah alur maju.
-          Diana dan Cahyo bertemu di sebuah pertunjukan tari milik bibi dari cahyo.
-          Mereka mulai akrab dan sering menghabiskan waktu bersama.
-          Mereka mulai memikirkan untuk melangkah ke hubungan yang lebih serius sehingga Diana mengajak cahyo untuk berkenalan dengan om dan tantenya.
-          Cahyo mengajak Diana pergi menemui keluarganya di Yogyakarta, namun sambutan dari ayah cahyo kurang baik karena tidak setuju dengan hubungan keduanya.
-          Bunda dari Diana datang dan tidak menyetujui hubungan Diana dengan Cahyo karna tidak ingin anaknya pindah agama.
-          Konflik diantaranya mulai semakin rumit.
-          Diana dipertemukan oleh bundanya dengan Oka calon pilihan ibunya.
-          Diana dipaksa pulang ke [adang untuk dijodohkan dengan oka, namun kabur.
-          Diana dan cahyo berusaha untuk mengurus pernikahan beda agama mereka namun tidak bisa.
-          Ibunda Diana sakit dan akhirnya mereka memutuskan untuk menyerah pada keadaan.
-          Diana akhirnya menyetujui perjodohan dengan Oka, dan Cahyo Menyetujui dijodohkan dengan pilihan orang tuanya.
-          Pada saat beberapa hari menjelang pernikahannya Diana mengirim pesan kepada Cahyo.
-          Pada saat hari pernikahan akhirnya Pernikahan dibatalkan oleh Oka karna ia ingin melihat Diana bahagia dan bunda dari Diana pun merelakan anaknya.
-          Dan pada hari sebelum Diana menikah Cahyo meminta izin kepada orang tuanya untuk menyusul Diana ke Padang dan akhirnya diizinkan.
-          Pada saat Diana meninggalkan upacara pernikahannya yang ia batalkan ternyata cahyo datang dan mereka melanjutkan cerita mereka berdua.
D.      Perwatakan
-          Diana                     : berpendirian, toleransi, tidak mudah menyerah.
-          Cahyo                   : berpendirian, toleransi, tidak mudah menyerah.
-          Oka                        : lembut, sopan, rela berkorban.
-          Mitha                    : pembohong
-          Bunda Diana       : penyayang, keras, protektif.
-          Mbak Diyah        : baik, dan lemah lembut.
-          Pak Subiakto      : tegas, disiplin.
-          David                     :  toleransi, bijaksana.
-          Om Roland          : toleransi, sabar.
-          Tante Stella        : toleransi, sabar.
E.       Konflik
Perbedaan agama dan latar belakang keluarga, dan larangan orang tua yang sangat idealis membuat cahyo dan Diana sulit mendapatkan restu untuk menikah, ditambah dengan tidak bisanya menikah berbeda agama di Indonesia makin memperbanyak masalah mereka, bagi keluarga mereka pernikahan harus seiman, tapi mereka tidak ingin berubah atau merubah agama baik mereka masing-masing dan pasangannya. Akan tetapi keluarga tetap bersikukuh untuk tidak memberikan restu.
F.       Solusi dari Konflik
Masalah yang mereka hadapi sudah benar-benar mereka ketahui sebelumnya. Sehingga mereka mencoba beberapa cara yang dapat kita kaitkan dengan metode penyelesaian masalah sosiologi yaitu metode penyelesaian masalah secara terencana dan cara trial and error. Metode penyelesaian masalah mereka melalui metode penyelesaian adalah, dengan berencana mengajak pasanganya  untuk berkunjung ke rumah keluarga untuk diperkenalkan. Dan metode penyelesaian masalah berdasarkan metode trial and error dilakukan mereka dengan, mencoba berbibacara dengan pihak yang tidak setuju dengan hubungan mereka, mencoba untuk mengurus pernikahan mereka.



3.      PENUTUP
A.      Simpulan
Banyak masalah yang dihadapi Cahyo dan diana untuk mempertahankan dan melanjutkan hubungan mereka, namun dengan usaha dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat bersatu tanpa harus berubah keyakinan dapat terwujud. Walaupun banyak masalah yang mereka hadapi seperti tidak mendapat restu dari orang tua namun berkat usaha meyakinkan orang tua mereka mnasing-masing dapat meluluhkan masalah mereka juga. Selain itu banyaknya orang yang mendukung mereka untuk mempertahankan hubungan mereka juga ada beberapa orang yang membantu langsung mereka untuk berbicara denga pihak yang tidak setuju dengan hubungan mereka akhirnya mereka dapat melanjutkan hubungan mereka. Namun masalah tetap akan terjadi ketika mereka akan mendaftarkan pernikahannya karna di Indonesia pernikahan beda agama tidak bisa dilangsungkan di Indonesia.
B.      Saran

Untuk film ini saran saya adalah harus lebih banyak lagi masalah yang ada pada cerita sehingga kita dapat melihat bagaimana masalah-masalah tersebut dapat terselesaikan.