Konflik
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Penyebab Konflik
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Penyebab Konflik
- Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
- Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
- Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
- Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Jenis-jenis konflik
Menurut Dahrendorf, konflik
dibedakan menjadi 6 macam :
- Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
- Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
- Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
- Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
- Konflik antar atau tidak antar agama
- Konflik antar politik.
- konflik individu dengan kelompok
contoh kasus 1
Dari artikel
diatas kita dapat mengetahui bahwa konflik dipicu oleh perebutan wilayah tanah
garapan antar suku yaitu suku moni dan suku dani, dari artikel diatas
seharusnya konflik yang terjadi ini bisa dihindari dengan cara mediasi atau
cara-cara lain dengan mempertemukan kedua belah pihak dari suku moni dan suku
dani untuk membicarakan permasalahan yang terjadi secara damai. Selain itu
pihak dari pemerintah selaku penyelenggara keamanan seharusnya dapat
memfasilitasi pemecahan masalah ini agar tidak timbul konflik yang
berkepanjangan dan menimbulkan kekerasan dan korban berjatuhan. Pihak
kepolisian juga dapat membantu dengan cara mengamankan proses pertemuan mereka,
dan memberi pengertian pada warga suku agar tidak menyelesaikan masalah ini
dengan kekerasan agar tidk ada korban.
Contoh kasus 2
Untuk konflik
kedua yang kita bisa lihat, bahwa konflik yeng terjadi antar desa ini
sebenarnya tidak memiliki masalah pasti, hanya akibat ke aroganan salah satu
kelompok pemuda yang berujung pada konflik berkepanjangan, sebenarnya hal ini
dapat dihindari dengan pengawasan orang tua atau yang lebih dewasa terhadap
pemuda-pemuda dengan memberikan perhatian dan pengertian untuk hidup rukan
dengan sesama. Juga pada artikel di ketahui salah satu cara mendamaikan adalah
dengan membentuk forum damai antar warga desa sehingga warga dapat
berkomunikasi dengan baik. Apalagi konflik ini tidak di sebabkan oleh perebutan
lahan ataupun masalah-asalah lainnya yang memerlukan penyelesaian khusus
sehingga lebih mudah diselesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar